Minggu, 09 Oktober 2016

Pengembangan potensi diri pada remaja


POTENSI DIRI
Hasil gambar untuk gambar pengembangan potensi diri pada remaja

  KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TUMBUH KEMBANG REMAJA LAKI-LAKI DAN REMAJA PEREMPUAN

a.Kesamaan:
Tiap-tiap remaja berkembang menuju pencapaian potensi (fitrah) manakala lingkungan hidup mereka mendukung pencapaian potensi tersebut, baik sebagai orang dewasa laki-laki maupun perempuan.

b.Perbedaan:
Ada beberapa perbedaan kecepatan tumbuh dan berkembang bagi remaja pada umumnya. Remaja putri  lebih cepat matang daripada laki-laki. Yang sering terjadi, remaja putri memiliki lebih sedikit kesempatan tumbuh dan berkembang secara fitrah. Ini karena kaum perempuan mengalami kepercayaan yang lebih rumit dan penuh masalah tentang tumbuh kembang mereka.

FAKTOR  MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG REMAJA

Tumbuh kembang dipengaruhi dua faktor.
  1. Faktor Internal Pembawaan
  2. Faktor Eksternal, yang mencakup: Kesehatan, Gizi dan Lingkungan keluarga dan lingkungan temen sebaya serta sekolah.

CARA KITA MENYIKAPI TUMBUH KEMBANG TERSEBUT

Mengingat pembawaan seseorang tidak bisa diubah, penyempurnaan tumbuh kembang (untuk mendekati fitrah masingmasing) dilakukan dengan mengelola faktor luar sebaik-baiknya.
Ini termasuk mengenai kesehatan, gizi, dan lingkungan (baik lingkungan sekitar maupun lingkungan temen sebaya).

KEBANGGAAN  YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG REMAJA?

  • Banyak hal yang membuat seseorang bangga dan sangat senang ketika mengalami proses tumbuh kembang. „„ Perasaan bahwa “saya sudah dewasa”. Ia akan senang jika sudah diakui sebagai orang yang dewasa oleh keluarga dan teman-teman.
  • Dapat dan boleh melakukan berbagai hal yang dulu dilarang.

RISIKO YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG REMAJA

Selain ada dampak positif, tumbuh kembang remaja juga memiliki sisi negatif. Berbagai risiko yang paling sering terjadi:
  • Rasa rendah diri yang berlebihan. Ini karena ada perasaan bahwa dirinya lebih rendah dari teman sebaya dalam hal-hal tertentu seperti kecantikan, kekayaan, dan kepandaian.
  • „„ Kesulitan menyesuaikan diri terhadap nilai serta pergaulan di antara teman sebaya, keluarga, dan masyarakat umum. Ini karena mereka belum paham betul mengenai hal-hal yang ada dalam kehidupan.

Kedua risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku kurang normal. Kebanyakan, mereka sering melarikan diri. Mereka sering melampiaskannya dengan dua hal.
  • „„ Sering putus asa, mengurung diri, mudah tersinggung, benci lingkungan, dll.
  • „„ Menentang lingkungan dengan berperilaku berlebihan: merokok, mabuk-mabukan, memakai narkoba, dll.
Yang perlu diingat, sering putus asa akan menghilangkan kesempatan untuk menggapai cita-cita. Berperilaku berlebih hampir selalu menimbulkan kerugian pada diri sendiri. Bahkan, itu bisa menimbulkan kerugian yang bersifat permanen seperti hamil di luar nikah, cacat tubuh, serta  mengidap penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan AIDS.

MENCEGAH DAN MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF TUMBUH KEMBANG REMAJA

Pencegahan dan penanggulangan risiko tumbuh kembang remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Pencegahan:
  • Meningkatkan ibadah
  • Membiasakan diri mensyukuri nikmat Allah
  • Mencari segi-segi positif pada diri masing-masing
  • Berusaha memetik pelajaran dari para remaja yang telah terjerumus dalam perilaku-perilaku berisiko
Penanggulangan:
  • Menekan rasa negatif secara berkelompok
  • Berbagi cerita dan kesulitan bersama sahabat karib
  • Menyalurkan potensi diri ke hal-hal positif seperti ibadah, kegiatan sosial, olahraga, dan kesenian
 PERAN KITA SEBAGAI PELATIH REMAJA SEBAYA (PERAYA)
Peran Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA) antara lain:
  • Mengayomi, menyantuni, dan menyayangi
  • Dengan sabar mendengarkan keluhan para remaja
  • Meningkatkan motivasi berprestasi di kalangan remaja
  • Menjadi panutan, baik dalam sikap maupun kepribadian bagi remaja-remaja sebaya lainnya.

PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

SEBERAPA PENTING CITA-CITA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA?

Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang harus menetapkan tujuan hidup secara pasti. Salah satu yang pasti bagi remaja ialah CITA-CITA. Terutama mengenai cita-cita tentang pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa apa saja. Bisa berubah, bisa berganti. Semakin terperinci cita-cita seseorang, makin jelas dan mudah untuk mewujudkannya. Semakin matang usia seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya cita-cita yang ingin digapai semakin mantap.

SEBERAPA BESAR HAK SERTA KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAAN DALAM MENCAPAI CITA-CITA TERSEBUT ?

Cita-cita bagi remaja perempuan sama penting dengan cita-cita bagi remaja laki-laki. Di masa depan, semakin banyak profesional perempuaan yang diperlukan masyarakat. Tuntuan partisipasi kaum hawa di berbagai bidang pembangunan dewasa ini, di mana hak dan kewajiban perempuan sebagai warga negara disejajarkan dengan laki-laki, hendaknya memacu para remaja  putri untuk berprestasi setinggi mungkin. Asalkan masih dalam batas-batas yang wajar atas kodrat dan fitrah mereka sebagai perempuan. Untuk itu, mendorong remaja perempuan memiliki cita-cita setinggi langit dan berusaha membantu mewujudkannnya menjadi sangat diperlukan.

BAGAIMANA USAHA KITA DALAM MENCAPAI CITA-CITA ?

Semua manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, memiliki kelebihan. Kelebihan tiap-tiap orang sering kali disebut sebagai POTENSI DIRI. Kadang-kadang, potensi diri juga disebut sebagai FITRAH, nilai-nilai yang baik, yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Kelebihan ini dapat dipelihara, diperkuat, dan dikembangkan untuk mendukung pencapaian cita-cita seseorang.
Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan benar potensi diri masing-masing. Lalu, setidaknya setiap orang memelihara dan mengembangkan potensi diri agar bisa mewujudkan cita-cita dengan baik. Dengan kata lain, kemampuan diri tersebut dipelihara dan dikembangkan untuk mencapai fitrah masing-masing.

BAGAIMANA MEMAHAMI KELEMAHAN DIRI AGAR TIDAK MENGHAMBAT PENGEMBANGAN POTENSI ?

Di samping potensi diri, semua orang juga memiliki KELEMAHAN. 
Jika dibiarkan, kekurangan ini bisa mengganggu potensi diri dan tentu saja menghalangi tercapainya cita-cita. Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan jujur terhadap kelemahan masing-masing untuk kemudian ditekan agar tak muncul dan tidak mengganggu pencapaian cita-cita.
Ada dua hal mendasar yang bisa menghancurkan cita-cita remaja.
Pertama adalah hal-hal yang disebabkan oleh ulah remaja itu sendiri semisal hamil di luar nikah, cacat karena kecelakaan, terkena penyakit mematikan seperti AIDS, dan tentu saja meninggal dunia. Kedua adalah adanya pengaruh dari luar seperti perang, bencana alam, dan masalah keluarga (misalnya perceraian serta kesulitan ekonomi).

BAGAIMANA PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGEMBANGKAN

POTENSI DIRI DAN MEMBANTU MENCAPAI CITA-CITA ?
Sahabat karib diperlukan setiap orang untuk membantu mewujudkan cita-cita, menggali potensi diri, dan mengurangi kelemahan.
Mereka adalah teman yang bisa diajak berdiskusi, bertukar pikiran serta pendapat, dan saling memberi nasihat. Itu semua bisa lebih mematangkan dan mendorong mewujudkan
cita-cita dan sekaligus membantu mengatasi segala hal yang menghambatnya.

KEPUTUSAN YANG BAIK

BAGAIMANA MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN YANG BAIK?

Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN.
Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.
Tinjauan: Mempelajari masalah atau persoalan ataupun kebutuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyusun daftar pilihan-pilihan yang tersedia.
Telaah: Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu, bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata) atau risikonya paling kecil.
Tindakan: Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap menerima risiko apa pun. Sebaiknya, tindakan ini diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam.
3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai suatu tindakan diputuskan dan kemudian dilaksanakan,  selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.

BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN?

Pengambilan keputusan bukan monopoli kaum laki-laki. Baik di masyarakat maupun di keluarga, wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengambil keputusan. Berbagi pendapat dalam mengambil keputusan diantara anggota kelompok atau keluarga merupakan cara penyelesaian masalah yang paling tepat.
Sumber ::
 http://downloadbukupmi.blogspot.co.id/2015/02/prs-pengembangan-potensi-diri.html
https://caritugasakademik.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pengenalan-potensi-diri.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar